DAVEKSI.COM, HARAJUKU - sebenarnya merupakan sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Suatu kawasan yang terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Kuil Meiji, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita, department store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi.
Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Harajuku juga merupakan tujuan studi wisata anak-anak sekolah Jepang sewaktu berkunjung ke Tokyo.
Harajuku bukanlah sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat. Sebutan “Harajuku” sendiri hanya digunakan untuk kawasan di sebelah utara Omotesando. Onden adalah nama kawasan di sebelah selatan Omotesando, namun nama tersebut tidak populer dan ikut disebut Harajuku.
Sejarah singkatnya pada tahun 1906, Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun pada tahun 1919 setelah Kuil Meiji didirikan.
Setelah dibukanya berbagai department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang setelah diliput majalah fashion seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no.
Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang menjual barang dari merek-merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an.
Jenis-jenis Harajuku Style:
- Lolita, ini adalah gaya klasik harajuku. Penampilan gaya Lolita ini mirip dengan boneka eropa. Gaya yang diadaptasi dari gaya-gaya yang populer pada abad pertengahan seperti gaya anggota kerajaan Marie Anttoinette dari Prancis ataupun gaya Juliet dari karya roman Romeo dan Juliet milik Shakespeare. Gaya ini cenderung bersifat dewasa dengan tampilan berbagai motif bunga, warna-warna mati, serta setelan yang pas-tubuh. Warna-warna yang digunakan biasanya putih, putih kuno, pink, burgundy, biru, coklat, dan hitam. Gaya Lolita klasik juga menggunakan berbagai macam aksesoris pelengkap berupa ikat kepala, hiasan bunga atau topi mini di kepala, dan tas tangan.
- Gothic & Gothic Lolita, ini adalah gaya klasik harajuku. Gaya Gothic sendiri biasanya bernuasa hitam dan kelam. Sedangkan Gothic Lolita adalah mengenakan busana perpaduan antara gaya lolita dengan gothic, feminime, dan elegant. Penampilan gaya Gothic Lolita ini sepertinya mirip dengan boneka Victoria.
- Gaya Lolita Lain, masih banyak perkembangan dari dari gaya lolita ini. Diantaranya Sweet Lolita, Punk Lolita, Wa Lolita, Oji Lolita, dan lain-lain.
- Visual Kei, ini adalah ciri dari japanese rock dengan model rambut eksentrik, dan dipadu dengan berbagai aksesoris, make up, dan tindik. Beberapa Japan rock band yang sering memberi inspirasi adalah Malice Mizer, Versailles, dsb.
- Cosplay, walaupun menggunakan bahasa inggris, sebutan ini munculnya di Jepang, berasal dari kata costume dan play. Lidah Jepang menyebutnya “kosupure” ini adalah gaya busana yang terinspirasi dari tokoh game, tokoh anime, atau tokoh kartun.
- Decora Style, yaitu style dengan perpaduan warna yang ngejreng, flamboyan, dengan berbagai pernik aksesoris dari kepala sampai ujung kaki. Rasanya jenis ini paling seru, paling berwarna, dan paling ramai.
- Kawaii, artinya adalah cute, ini merupakan gaya anak-anak yang riang atau ceria. Anda bisa mengambil inspirasi dari tokoh anime, mainan, warna-warna pastel dan sebagainya. Jika Lolita lebih menonjolkan sisi 'seperti' boneka, maka Kawaii lebih menonjolkan sisi anak-anak yang “cute“,“imut“,“menggemaskan“.
- Ganguro, cirinya adalah fashion dengan warna-warna cerah, rok mini, gelang, kalung, lipstick dengan warna putih, eye shadow, dan rambut yang di bleaching dengan warna abu, silver, orange, atau dicat warna putih, pirang, coklat gelap atau warna coklat yang sangat pucat, biasanya dilengkapi dengan jepit rambut berbentuk bunga sepatu. Ciri utama ganguro yg nggak kalah penting adalah warna kulit yg dibuat gelap ky terbakar matahari, tapi bagian matanya menggunakan tata rias cerah menggunakan warna yang kontras. Mereka biasanya mengenakan rok mini, platform shoes (sepatu hak tinggi-tebal; panjang sampai ke lutut) dan gelang-gelang besar dalam jumlah banyak, serta berbagai macam cincin dan kalung. Cewek-cewek Ganguro biasanya ditemani oleh sekelompok kecil orang yang disebut dengan “Ganguro Gal“ untuk memamerkan Handphone mereka dengan tempelan berbagai stiker purikura (foto diri sendiri yang dibuat secara instant dalam suatu photo-box, bukan hasil cetakan studio foto).
- Wamono, yaitu gaya memadukan antara busana barat dengan gaya tradisional jepang.
- Elegant Gothic Aristrocrat (EGA), gaya dari Elegant Gothic Aristrocrat berdasarkan pada konsep “androgyny“, dan seringkali menjadi pakaian yang identik baik bagi kaum laki-laki maupun perempuan. Pakaiannya terbatas pada warna hitam, putih, dan warna-warna gelap lain. Kesan paling utama dapat dilihat dari kemewahan serta kesederhanaan di mana baju bermotif garis biasanya sederhana dan ketat, dengan celana atau rok panjang. Dengan demikian gaya EGA sangat kontras dengan gaya Lolita. Tetapi tetap saja make-up yang gelap dan tebal juga dipakai di dalam kedua gaya tersebut.
Mungkin masih banyak lagi, jenis HARAJUKU STYLE yang ada, yang penulis tidak mengetahuinya, tapi paling gak tulisan diatas bisa menjadikan gambaran sedikit tentang bagaimana HARAJUKU STYLE.
Sumber:
www.id.wikipedia.org
www.facebook.com/komunitasharajukucosplayindonesia
0 komentar:
Post a Comment